Luk Coffee and Book


Kopi dan buku memiliki ikatan sendiri. Mempelajari kopi sama dengan mempelajari buku; sama-sama tak ada habisnya.

—Arif Sagita Rahman

P_20150417_231657[1]

Bar Luk Coffee and Book dan Mas Baristanya 🙂

Di tengah semakin maraknya kafe di Yogyakarta, April 2014 lalu Luk Coffee and Book turut hadir dengan menawarkan sesuatu yang tidak sepenuhnya berbeda, namun tidak bisa juga dibilang sangat mainstream. Kopi dan buku memang kombinasi yang ketje!

Sesuai namanya, kafe yang terletak di Jl. Tantular (Pringwulung)-Yogyakarta ini, menyediakan tak hanya kopi serta beragam makanan lain, tetapi juga buku-buku untuk kamu baca di tempat. Menurut Arif Sagita Rahman (23), sang pemilik, walau pengetahuan dapat diperoleh dari mana saja; internet, diskusi, bahkan sekadar ngobrol ringan dengan teman, namun buku masih merupakan sumber informasi yang seksi. Berangkat dari keinginan pengunjung yang datang ke kafenya dapat membawa pulang “sesuatu”, selain rasa kenyang dan nikmat setelah menyantap makanan atau meneguk kopi, maka ia menyediakan ragam buku di sana.

Saya kira kamu akan suka sekali menghabiskan cukup banyak waktu di Luk Coffee and Book, letaknya yang sedikit jauh dari keramaian, memberikan suasana tenang. Interior yang terdapat di sana juga sangat mendukung untuk berlama-lama membaca. Lihat saja sofa nyaman berwarna merah dan meja kayu ini…

Jpeg

Inilah penampakan ruangan Luk Coffee and Book. Asik ya? 😉

 

Layaknya kafe pada umumnya, Luk Coffee and Book menyediakan single origin yang dapat diproses dengan teknik manual brewing atau secara automatic dengan menggunakan espresso machine. Namun, jika kamu berkunjung ke sini, saran saya cobalah Luk Nutty! Kombinasi espresso, vanilla, dan red velvet. Voila! Flavour yang muncul adalah nutty flavour. Whipped cream yang ditambahkan di atasnya juga membuat konsistensi minuman ini lebih “berisi” dan terasa lembut. Sejauh ini, saya baru menemukan minuman ini di Luk Coffee and Book, kamu pernah mencobanya di tempat lain?

Jpeg

Luk Nutty. You need to try!

 

Ragam makanan juga disediakan di sini, tapi saya ingin menyarankan kamu mencoba milky pasta dan beef and chees sandwich. Yummy!

milky_pasta_&_beef_n_cheese_sandwich[1]

Itu Milk Pasta dan Beef n Cheese Sandwich yang yummy! Like it! 😀

Saya baru coba beberapa menu saja memang, tapi secara keseluruhan sepertinya minuman dan makanan di sini memang enak. Hal itu tak lepas dari usaha keras Arif dalam menjaga dan meningkatkan kualitas SDM di sana. Sebagai contoh terkait penyeduhan kopi misalnya, Arif menyediakan ‘Catatan Harian Barista’ yang akan diisi oleh para barista setiap harinya. Catatan tersebut berisi tanggal, jenis kopi, roast profile, process, roasting date, technique note, dan taste note yang meliputi acidity, body, sweetness, serta after taste. Catatan itu memungkinkan kualitas kopi yang diseduh setiap harinya dapat dievaluasi dan terjaga kualitasnya. Wah, perihal menjaga kualitas Arif ini serius sekali! Jadi, kamu boleh tenang karena minuman dan makanan yang disajikan di mejamu akan selalu terjaga kualitasnya.

Soal harga? Tak perlu khawatir! Semua menu yang ditawarkan less than 28k. Asyik kan? Asyik dong! 😀

Kamu juga akan disambut hangat oleh barista dan waitress di sini. Kadang mereka akan menyapa ‘Selamat datang!’ secara bersamaan. Awalnya, saya kira itu SOP yang diterapkan. Betapa terkejutnya saya saat tahu itu adalah inisiatif mereka sendiri. Itu adalah cara teman-teman barista dan waitress di sini untuk ‘berkenalan’ dengan pengunjung. Jika kamu mau lebih akrab, berbincang ringan seputar kopi atau menu apa pun di meja bar akan jadi pengalaman menyenangkan. Dapat banyak pengetahuan dan juga kawan baru. Bagi saya, hal seperti itu selalu sangat menyenangkan. Tidakkah bagimu juga begitu? 🙂

Sebenarnya saya sedikit heran, di tengah menjamurnya kafe di Yogyakarta, mengapa Arif Sagita Rahman ini justru memilih bisnis tersebut. Tapi, bukankah cinta itu sering kali aneh ya? Begitulah, Arif sepertinya memang jatuh cinta dengan kopi dan buku, ikatan emosi yang terjalin  sudah terbentuk dalam kurun waktu cukup lama. Jadi, sejak kecil Arif terbiasa diajak Sang Nenek ke kebun kopi nun di Lampung sana. “Dulu masih sering pulang kampung ke Lampung dan pasti main ke kebun kopi bersama nenek,” tutur pemuda asli Palembang ini.

Kemudian ia menjadi semakin akrab dengan kopi di sekitar tahun 2008. Pernah menjadi waitress, kitchen staff, hingga menjadi barista, memantapkan hatinya dan semakin menyadarkan ia bahwa ia jatuh cinta dengan hal-hal yang terkait kafe. “Yang penting bekerja dengan tekun dan serius. Hasil nanti mengikuti. Bagi saya, ini bukan perkara mencari uang semata. Tapi, mengerjakan hal yang saya sukai, tak beda dengan hobi.” terang Arif, saat saya tanya bagaimana ia bisa yakin untuk membuat kafe.

Menganggap bisnis ini serupa hobi, tentu tak berarti Arif tidak menyisipkan harapan pada Luk Coffee and Book. Kata ‘Luk’ sendiri diambil dari ‘Lok’ yang merupakan lekukan-lekukan pada keris yang biasanya memiliki makna baik bagi pemiliknya. Sebagaimana keris yang terus lestari dan tak lekang oleh zaman, begitulah Arif berharap kelak Luk Coffee and Book bisa terus ada dan dikenang.

So, kamu sudah siap membuat cerita indahmu di Luk Coffee and Book? Mari! (IP)

 

Facilities :

Menus Many kind of coffee, cocktail, chocolate, appetizer, main course, and dessert.
AC
WiFi
Credit Card x
Debit Card
Toilet
Smoking Allowed

 

Direction : Ini loh lokasi Luk Coffee and Book!

 

Balikpapan, April 2015

 

7 thoughts on “Luk Coffee and Book

  1. Wah, ini cocok dicoba nih kalo lagi singgah di jogja, secara gitu jogja udah damai banget. Ada ya cafe yang sajikan buku dan kopi dalam satu waktu. Pasti seneng deh berlama2 disana. Thanks infonya 🙂

  2. Pingback: LUK COFFEE & BOOK, Menikmati Buku Sambil 'Ngopi' - PAMERBUKU

Leave a reply to Icha Planifolia Cancel reply