Ada Ibu yang memenjara dini hari beku
dengan nyala api pada kompor minyak tanah
dan sumbunya yang terengah-engah, retas
dengan hangat wajan yang sahaja
dan noda hitam serta keraknya yang menggertak
tapi ibu tidak gentar.
Ada Ibu yang menanak kasih sayang
didampingi bilik bambu yang mengaduh
karena angin demikian gaduh
ditemani tiang kayu yang mengeluh
karena dingin membuatnya melepuh
tapi mulut ibu tak pernah bersuara, “Aduh!”
api boleh padam
wajan boleh retak
bilik boleh rusak
kayu boleh patah
tapi ibu tetap tegak.
Yogyakarta, November 2015
Icha Planifolia